A.PENDAHULUAN
Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang
hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Yang
dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu
berperan di dalam kehidupan tanaman. Kita akan mempelajari bagaimana agar
fotosintesis bisa tinggi, respirasi optimal, transpirasi normal, sehingga hasil
bisa tinggi. Arah dari ilmu ini adalah bagaimana fotosintesis bisa lebih tinggi
dari Respirasi yang dipengaruhi unsur udara dan air.
Kisaran Agroklimatologi :
- Radiasi
- Suhu
- Kelembapan Udara
- Angin
- Awan
- Hujan
- Gas
B.FENOMENA PRODUKSI TANAMAN DAN PERUBAHAN CUACA/IKLIM
Mengapa hasil produksi tanaman padi Indonesia lebih
rendah daripada subtropis.
Unsur Iklim :
- Tropis
- 0-23,50 LU/LS
- Sub Tropis
- 23,5-66,50 LU/LS
- Tanaman
- Radiasi
Rata-rata energinya tinggi
Energi yang tinggi terjadi secara maksimal
Radiasi untuk fotosintesis, transpirasi (1gr air = 580
calori), sehingga tropis fotosintesisnya tinggi tetapi selektif dan dipengaruhi
tingkat kejenuhan, foto periodisitas, C3,C4/AM.
Suhu
Rata-rata tinggi
=
t max relatif rendah dan t min relatif tinggi
(36-200C)
Suhu rata-rata relatif rendah, t max tinggi , t min rendah
(0/5-40/450C)
Awan
- Keawanan tinggi
- Keawanan rendah
Angin
- Secara umum bertekanan rendah, pergerakan rendah.
- Bertekanan tinggi, banyak badai akibat pergerakan udara yang ekstrim/kencang
Di tropis energi matahari 40-60% untuk evapotranspirasi,
hanya 1-2% saja untuk fotosintesis. Setiap aktivitas tanaman mempunyai suhu
kardinal (kisaran suhu yang diperlukan oleh tanaman untuk bisa hidup dan
berkembang yang kisarannya suhu max sampai suhu min, dan bila berada diluar
suhu kardinal aktivitas tanaman akan terganggu.
Aktivitas negatif maka akan terjadi + pembongkaran/perusakan
organ. 0 – – Suhu maksimal dan minimal berpengaruh besar terhadap tanaman.
Apabila rata-rata min max suhu tinggi, suhu minimum tinggi maka cardinal
aktivitas Respirasi tinggi.
- Aktivitas di daerah tropis yaitu bila siang Fs + Rs beresiko kecil karena Respirasi diimbangi Fotosintesis. Fs – Rs = KH sisa. Pada malam hari Karbohidrat sisa tadi akan dipakai Respirasi, apabila suhu minimum malam hari tinggi, maka Karbohidrat akan banyak dirombak sehingga sisanya sedikit/turun sehingga berpengaruh terhadap hasil produksi. Hal inilah yang menyebabkan hasil panen padi Indonesia(tropis) lebih rendah daripada subtropis.
- Subtropis .Karbohidrat sisa dikurangi tingkat respirasi yang rendah sehingga Karbohidrat sisa lebih banyak.
- Suhu kardinal berdampak terhadap kehidupan tanaman. Dimana tiap tanaman punya suhu kardinal yang berbeda-beda sehingga sebelum menentukan tanaman yang akan dibudidayakan kita harus tahu fluktuasi suhu suatu area dan suhu kardinal suatu tanaman.
- Contoh : Suatu area bersuhu 5-400C. Bila ingin ditanami kentang yang bersuhu kardinal 8-300C maka kemungkinannya bisa dikembangkan di area itu tetapi resikonya harus diperhitungkan. Yaitu resiko terhadap dampak suhu rendah dan dampak suhu tinggi.
- Sehingga setidaknya daerah yang cocok kisarannya 10-300C, dikarenakan resikonya kecil.
- Perlunya suatu pengetahuan tentang suhu kardinal sehingga kita bias menentulan jenis budidaya yang abik atau cocok.
- Tanaman mempunyai RESPON TERHADAP VARIASI SUHU (Thermoperiodisme) terutama suhu maksimum dan suhu minimum. Yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a)
Fotothermal yaitu respon tanaman terhadap suhu
maksimum. Beberapa tanaman punya respon terhadap suhu maksimum yang tinggi atau
tahan contohnya tanaman minyak atsiri, cabe.
b)
Nyctothermal yaitu respon tanaman terhadap suhu
minimum, contohnya tanaman yang memproduksi umbi-umbian.
C. RADIASI MATAHARI DAN KEHIDUPAN TANAMAN
Di dalam kaitannya. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Tanaman Yaitu aktivitas metabolisme tanaman baik anabolisme seperti fotosintesis yang menyediakan makanan berupa asimilat bagi tanaman, juga katabolisme seperti respirasi, yang menyediakan energi dalam bentuk ATP.
- Unsur-unsur radiasi matahari sebagai sumber energi dalam bentuk cahaya maupun thermal, juga unsur-unsur dari radiasi.yang meliputi :
- Intensitas radiasi (menggambarkan jumlah energi matahari dalam satuan Calori, Joule, watt/m2).
- Periodisitas (menggambarkan lama matahari bersinar selama 24 jam.
- Kualitas (menggambarkan spectrum cahaya yang dikandung).
Istilah-istilah yang perlu diketahui dalam bahasan tersebut
adalah :
- Radiant Flux Density adalah jumlah total energi matahari yang sampai pada suatu luasan permukaan tertentu (luasan permukaan daun). Dengan simbol Rs
- Rs atau RFD
- Black Body Radiation adalah jumlah energi matahari yang dipancarkan oleh suatu permukaan setelah permukaan tersebut menyerap energi matahari secara maksimal yang diterima di atasnya. Dimana kekuatan melepasnya sangat ditentukan oleh kemampuan menyerap energi yang berbeda yang ditentukan warnanya. RFD atau Rs BBR
Solar Constant (tetapan Radiasi) adalah jumlah energi
matahari yang sampai pada permukaan terluar dari sistem atmosfer bumi. Apabila
pada tanaman maka adalah jumlah energi yang akan masuk ke tajuk atau canopi.
Emisivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu
permukaan untuk memancarkan energi.
Absorbtivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu
permukaan untuk menyerap energi
contoh kasus : Apabila di daun maka ada Energi yang diserap,
diteruskan dan dipantulkan.
Rr RFD/Rs r = refleksi
t = transmisi
s = surface
Rt
Sehingga tergantung dari sifat daunnya untuk memantulkan dan
meneruskan cahaya. Jika semakin vertikal maka kemampuan memantulkan lebih
besar, dimana sifat meneruskan tergantung dari kandungan klorofil bila lebih
terang maka kemampuan meneruskan lebih besar.
Reflektivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu
permukaan untuk memantulkan energi.
r = Rr = RrL + Rr S
Albedo Reflektivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan
suatu permukaan untuk memantulkan radiasi gelombang pendek dan nilainya diperhitungkan
sama dengan
Transmisivitas adalah nilai yang menyatakan kemampuan suatu
permukaan untuk meneruskan energi.
Didalam system budidaya t yang lebih tinggi, maka distribusi
cahaya lebih tinggi, sehingga cahaya merata dan dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Turbiditas adalah kemampuan suatu tajuk untuk mengurangi
jumlah energi matahari yang masuk ke atmosfer daun.
Turbiditas adalah kebalikan dari transmisivitas
Semakin tinggi nilai Turbiditas maka jumlah energi yang masuk
akan semakin kecil.
Reradiasi adalah jumlah energi yang dipancarkan oleh suatu
permukaan (Black Body Radiation) tetapi lebih cenderung ke sifatnya.
Irradiasi adalah jumlah radiasi matahari yang diserap atau
ditampung oleh permukaan Irradiasi = RFD.
D. FOTOSINTESIS
Fotosintesis terdiri dari beberapa tahapan antara lain :
- Difusi CO2 yaitu proses mengalirnya CO2 dari atmosfer ke jaringan. Difusi sangat tergantung pada perbedaan konsentrasi di tanaman dan udara.[CO2] rendah terjadi karena diubah menjadi C6H12O6.
- Fotokimia adalah peristiwa penggunaan energi yang diserap, digunakan untuk proses fotolisis.
H2O H+ DAN OH-
CO2 CO2 + OH-
1 MOL CO2 1 MOL C6H12O6
ENERGI 112.000 CALORI
III.Biokimia yaitu proses pembongkaran karbohidrat menjadi
protein, vitamin, lemak, hormon dan seterusnya (metabolisme sekunder).
C6H12O6 protein, lemak, vit, hormon
Enzimatis dan dipacu oleh suhu dan suhu sangat ditentukan
oleh absorbtivitas. Suhu adalah ukuran Ek=1/2mV2
V= menggambarkan aktivitas molekul dan ditentukan oleh
absorbtivitas.
E. RADIASI SINAR MATAHARI
Terdiri dari :
§
FIR =FAR INFRA RED = >10
§
NIR = Near Infra Red = 0,76-1
§
PAR = Photosyntethic Acrive Radiation = 0,4 –
0,76
§
UV = = < 0,4
Oleh tajuk I0 akan direspon absorbsi + transmisivitas = 1
Pada daun PAR lebih banyak, sedang pada tunas NIR lebih
banyak.
Sehingga bila Io dan bagian-bagiannya(NIR, FIR,dll) masuk
maka akan bereaksi dengan bagian tajuk secara bervariasi. Tingkat variasi Io
akan diperlihatkan dengan HUKUM BEER
I = jumlah energi yang masuk ke dalam tajuk
e = eksponensial
a = koefisien pemadaman cahaya, yaitu kemampuan tajuk untuk
mereduksi cahaya.
Jika nilai a semakin tinggi maka kemampuan menghambatnya akan
tinggi, cahaya terhambat. Nilai a kurang dari 1,0 hal ini berkaitan dengan transmisivitas.
Dimana nilai a untuk tiap jenis tanaman berbeda-beda. Contoh
= 0,6-0,8 pada Jagung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai a :
- Struktur dari tajuk, semakin menyebar maka nilai a akan lebih tinggi ct : pada cemara, sedang pada palem rendah.
- Kerapatan tajuk = kerapatan daun yang menyusun tajuk. Tajuk rapat (banyak daun nilai a akan semakin tinggi.
- Sudut daun yaitu sudut yang dibentuk oleh helaian daun terhadap batang. Semakin besar sudut daun (horizontal) maka nilai a semakin tinggi.
- Warna daun, apabila berwarna lebih gelap maka kemampuan menyerap lebih tinggi sehingga yang diteruskan sedikit sehingga a tinggi.
K = Indeks Luas Daun = Semakin besar nilai K (ILD) maka
jumlah energi matahari semakin kecil karena pangkat (-)
F. PERUBAHAN KUALITAS CAHAYA MATAHARI DAN RESPON TAJUK
Koefisien refleksi, transmisi dan absorbsi dari rata-rata
daun hijau
PERANAN SPEKTRUM CAHAYA
SPEKTRUM
WARNA
PERANAN
> 1,0
Infra red (FIR)
Diserap tanaman dan dikonversikan dalam panas, mempengaruhi
transpirasi 0,72-1,0 Infra red
Untuk pemanjangan tanaman(etiolasi)
Fotoperiode perkecambahan
Pembungaan
Warna buah(pigmen)
0,61-0,72
Jingga
Diserap klorofil
0,51-0,61
Hijau
————
0,40-0,51
Biru
Diserap klorofil
0,315-0,40
Violet
Daun pendek, tebal
0,28-0,315
UV
Merusak organ tanaman
< 0,28
UV
Tanaman mati
Kelebihan dari cahaya infra red(gel. Pendek) meNyebabkan
tanaman etiolasi, contohnya pada tanaman yang dibudidayakan di glasshouse.
Peranan energi matahari
PAR untuk Fotosintesis, Infra red dan UV untuk thermal dan
proses Fotomorfogenetik yaitu proses fotosintesa hormon/aktivitas metabolisme
dalam organ tanaman yang dirangsang cahaya.
Klorofil menyerap energi matahari sebanyak 10 quanta, dimana
1 mol quanta satara 10 einstein(520 K calori)
Efisiensi fotosintesus = 112/520 = 21,5%. Jika radiasi yang
hilang akibat refleksi= transmisi 20% dan energi matahari dari spektrum 40%
efisiensi maksimum = 0,250(1-0,20)x 0,40 = 6,9 % dari RFD
Tanaman tidak efisien dalam menggunakan matahari, misalnya
- Refleksi : transmisi sebagian energi terbuang dan sangat dipengaruhi oleh komponen tajuk tanaman.
- Selektivitas : organ tanaman tidak memanfaatkan energi yang ada pada permukaan , hanya spectrum merah dan biru saja yang digunakan. Kenapa tanaman mempunyai selektivitas ? Karena klorofil yang dipunyai tanaman tidak hanya 1 jenis tetapi bermacam-macam. Radiasi yang ada di permukaan daun ditangkap tergantung dari klorofilnya. Adanya Fitokhrom.
- Respirasi adalah katabolisme yang akan mengurangi hasil aktivitas klorofil. Efisiensi energi Matahari adalah jumlah karbohidrat yang dihasilkan = efisiensi semakin rendah bila tingkat respirasi tinggi.
Derajat Kejenuhan.
Respon tiap tanaman berbeda-beda. Apabila tingkat kejenuhan
rendah maka membutuhkan energi matahari yang lebih rendah untuk tanaman yang
butuh naungan. Efek tanaman yang ternaungi yang dipindahkan pada tempat terbuka
maka epidermis akan menebal, struktur grana tidak beraturan.
G. SUHU DI DALAM TAJUK TANAMAN
Sumber energi di dalam tajuk didapatkan dari :
- Langsung, yaitu dari radiasi, konduksi, turbulensi, konveksi, reradiasi, aktivitas tanaman dalam menyumbang panas.
- Tidak langsung yaitu dari transformasi energi kimia dalam proses exothermic, konversi energi radiasi menjadi panas.
- Sehingga suhu sebagai thermoregulator : pengendali, pengatur aktivitas enzymatic pada proses Biokimia yaitu perubahan karbohidrat menjadi senyawa-senyawa kompleks dengan bantuan enzim.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu tajuk
Dimana sifat dari tajuk tergantung dari suhu lingkungan yang
ada di luar tajuk dan energi yang ada di permukaan yang diikuti proses :
KONDUKSI : proses pengaliran panas dari satu permukaan ke
permukaan yang lain dengan rumusan EK= 1/2mv2. Semakin tinggi energi mathari v
juga akan tinggi sehingga energi kinetiknya tinggi yang berakibat suhu semakin
tinggi. Pada tanaman tahunan semisal Cengkeh, Energi yang diterima rendah,
dimana suhu rendah akan menyebabkan kuncup bunga menjadi terhambat.
PROSES PERPINDAHAN PANAS
H = -aw.Cp.Kh.
G = K.
I = I.-ax
I = 4 = 3,67.10-5 erg
=perbedaan suhu udara dan tajuk
4 = panas yang akan dipindahkan.
BOUNDARY LAYER yaitu hambatan Tu dan tajuk.Tu < Tt maka
konveksi terjadi dari dalam tajuk ke luar tajuk sehingga suhu di dalam tajuk
akan turun. Apabila suhu ekstrim maka akan mengganggu aktivitas tajuk.
TURBULENSI adalah proses percepatan massa udara di dalam dan di luar tajuk, untuk
mengatur keseimbngan pergerakan udara yang ada di dalam tajuk. Contohnya bila
udara panas maka udra akan mengalir ke dalam tajuk maka Tt akan naik
dansebaliknya Tt akan memacu aktivitas dan segera akan dibuang bila tidak, maka
akan menyebabkan kerusakan. Pemangkasan dan pengguguran daun dilakukan agar
sirkulasi udara berjalan normal.
PERTAMBAHAN SUHU , MENGAKIBATKAN SUHU DI Tt lebih tinggi di
Tu.
·
Sumber energi diperoleh dari reradiasi
(permukaan daun yang melepaskan energi
·
Sirkulasi di dalam tajuk lebih lambat, semakin
lambat pergerakan udara maka keseimbangan akan lebih cepat terwujud.
H. SITUASI SUHU YANG ADA
DI TAJUK
Macam-macam Tajuk
Respon tajuk terhadap suhu berkaitan erat dengan suhu udara.
Permukaan tajuk apabila terkena suhu maka akan terjadi keseimbangan sesuai Asas
Black.
Hubungan Ttajuk dan Tudara
Jika Tu berubah maka Tt ikut berubah dan fisiologis dari
tanaman juga berubah. Laju konduksi da konveksi suhu ditentukan oleh gradient
suhu udar dan tajuk, jika semakin tinggi graientnya maka laju konduksi dan
konveksi semakin tinggi.
Konveksi H= -
Konduksi G = arti tanda – adalah kehilangan.
Apabila terjadi keseimbangan G/H=0, maka sudah tidak terjadi
lagi pengaliran panas.
- Jika suhu udara(Ta) naik maka ta akan naik, akan naik akan terjadi pelepasan panas dari udara ke tajuk dan suhu tajuk(tt) akan naik dan akan berdampak ke aktivitas tanaman, terutama dari suhu maksimum ataupun minimum.
- Jika suhu udara turun atau rendah maka tudara turun,akan tetap tinggi, kenapa tetap tinggi. Dikarenakan hanya menggambarkan selisih dari yang merupakan nilai mutlak. Tajuk melepas panas dengan cara Konveksi, sehingga Ttajuk turun.
KENAPA Ta /Tudara YANG DIPERMASALAHKAN
Karena variasi suhu yang ada di atmosfer sangat besar
dikarenakan pergerakan udara sangat besar dan bebas, sedangkan di tajuk
terbatas. Sehingga panas di udara cepat tersebar walaupun sebenarnya tanaman
juga bisa juga menghasilkan panas.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TAJUK
- Faktor luar
- Aktivitas di dalam tajuk
Radiasi adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang
artinya di dalam tajuk, daun setelah menyerap energi secara maksimal maka akan
dipancarkan kembali dalam bentuk panjang gelombang yang berbeda (Reradiasi),
permukaannya disebut BLACK BODY RADIATION. Dengan rumusan I = 4 dimana I dalah
jumlah energi dari Black Body Radiation; T dalah suhu mutlak ; adalah
emisivitas sedangkan adalah konstanta Stefan Boltzman 6,625.10-27. Kita biasa
menghitungnya dengan Lux Meter.
Panas dari daun ada yang dilepaskan keatas dan kebawah jika
berlebih. Energi yng dilepskan itu diekspresikan dalam bentuk suhu tajuk
sehingga Ttajuk bisa lebih tinggi dari Tudara. Dengan alasan : Sumber
peningkatan suhu adalah dari reradiasi setiap daun sehingga energi yang
direradiasikan terkumpul menjadi Ttajuk. Sirkulasi udara di tajuk relative
lambat dimana Ttajuk dan Tudara akan saling menyeimbangkan, apabila semakin
lambat sirkulasinya> keseimbangan akan cepat terjadi.
YANG MENENTUKAN PROFIL SUHU TAJUK ATAU VARIASI SUHU ANTAR
TAJUK
- Distribusi tajuk/daun
- factor luar yang berpengaruh langsung yaitu suhu udara dan radiasi matahari.
Sehingga dengan pengetahuan ini kita bias memanipulasi
kebutuhan suhu baik untuk fase vegetatif, inisiasi pembungaan dan proses
fisiologis yang lainnya yang kita inginkan. Untuk menghitung Laju kecepatan
Gradient keseimbangan bias dihitung dengan Rumus H dan g sedang untuk
menentukan suhu kardinal adalah dengan Growth Chamber.
I.SUHU TANAH
Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap
aktivitas perakaran. Apabila suhu tanah naik akan berakibat berkurangnya
kelengasan/kandungan air dalam tanah sehingga unsure hara sulit diserap
tanaman., sebaliknya jika suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya
kandungan aiar dalam tanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi
pengkristalan. Akibatnya aktivitas akar/respirasi semakin rendah mengakibatkan
translokasi dalam tubuh tanaman jadi lambat sehingga proses distribusi unsure
hara jadi lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi lambat. Suhu tanah yang
tinggi respirasinya tinggi, CO2 dalam tanah tinggi sehinggga merangsang
peningkatan suhu, sehingga hasil fotosintat bisa tersebar.
Yang mengakibatkan Fluktuasi suhu tanah adalah :
- Diffuse Radiation = radiasi yang jatuh ke tanah melalui proses refleksi
- Dirrect Radiation = radiasi yang jatuh ke tanah melalui proses tranmisi
Sumber Suhu Tanah :
Absorpsi radiasi matahari
Rn = H + S + E NERACA ENERGI
Jika E tinggi berarti panas banyak yang disimpan dalam bentuk
uap, Agar Rn(Radiasi yang digunakan oleh tanah) banyak dipakai untuk S(save)
maka H dan E harus diperkecil. Manfaat naiknya suhu tanah adalah untuk
mempercepat umur tanaman.
Respirasi, apabila respirasi tinggi maka jumlah CO2 akan
tinggi, menaikkan suhu sekitar 0,5-10C yang berdampak pada aktivitas enzimatik
sehingga produk tanaman terpengaruh.
Aktivitas Dekomposisi , terjadi akiabat adanya bantuan
mikroorganisme dari sisa-sisa bagian tanaman yang dihancurkan jadi sesuatu mis
: tanah sehingga suhu tanah naik dan panas akan bertambah.
Geothermal
Free Convection = adalah proses konveksi karena adanya
dorongan tenaga dari luar misalnya angin. Yang terjadi akibat adanya perbedaan.
-3()1/4(te-Ta)
Force Convection H = 5,86X10-3()1/2(Te-Ta)
= kecepatan angin
Faktor Yang Dipengaruhi Oleh Suhu Tanah :
Sifat Fisik Tanah yaitu Struktur, tekstur, porositas, warna,
slope
Apabila strukturnya padat maka porositas rendah, kebalikannya
struktur remah maka porositas tinggi sehingga proses pengaliran lancer. Apabila
warnanya terang daya pantulnya tinggi daya serapnya rendah begitu sebaliknya
warna gelap maka daya pantul rendah, daya serap panas tinggi sehingga suhu
naik.
Kondisi Air, apabila tanah banyak mengandung air maka suhu
yang terserap akan banyak digunakan untuk penguapan.
Kandungan Bahan Organik. BO mempunyai kemampuan untuk menahan
energi, menyerap air, kandungan unsure hara tinggi dan memperbaiki struktur
tanah.
Situasi Lingkungan baik Fisik maupun Biotik
Lingkungan Fisik meliputi kelembapan udara, radiasi, angina.
Iotik meliputi vegetasi yan ada di permukaan tanah.
Sehingga tanah merupakan penghantar panas yang jelek, karena
begitu mendapatkan sumber panas, sumber tersebut akan terus ditangkap sampai
maksimum/tidak mampu lagi, setelah itu baru dialirkan secara konduksi.
Jika ada reradiasi, terdapat pembebasan radiasi tanah maka
reradiasinya semakin tinggi dan suhu yang dilepas semakin tinggi pula, setara
Hukum Black Body Radiation. Digunakan untuk menjaga keseimbangan suhu dalam
tanah.
J. HEAT UNIT / DEGREE DAYS
Merupakan implikasi dari pemanfaatan data suhu. Heat Unit
adalah jumlah satuan panas yang diperlukan oleh suatu tanaman untuk mencapai
fase/stadia tumbuh tertentu. Di dalam fase pertumbuhannya tanaman membutuhkan
suhu cardinal, dari benih-berkecambah-vegetatif-vegetatif
aktif-generatif-masak-mati.
Di dalam pertumbuhannya dari tiap fase mempunyai aktivitas
proses metabolisme yang dipengaruhi factor dalam dan factor luar. Salah satu
factor luar adalah suhu : Aktivitas tanaman akan naik atau turun tergantung
dari suhu “ Hukum Van Hoff”, aktivitas metabolisme tanaman akan melipat 2X
lipat setiap naik 10oC untuk kisaran suhu 0o-30oC.
Suhu di dalam tanaman dipengaruhi juga suhu dari luar tanaman
itu.
Heat Unit / Degree Days adalah Dimana adalah suhu rata-rata
harian, sedang t min adalah suhu cardinal minimum.
MANFAAT HEAT UNIT
- Kita bisa mengetahui kapan tanaman tersebut melakukan stadia tumbuhnya.
- Kita bisa mengetahui umur dari suatu tanaman.
- Kita bisa merancang pola tanam.
- Kita bisa mengatur stok per tanaman yang digunakan untuk bahan baku.
Dari benih untuk berkecambah jagung membutuhkan suatu satuan
panas tertentu, contohnya :
+ 50 heat unit untuk kecambah
+ 100 HU untuk generatif
+ 1000 HU untuk masak
Sehingga semakin tinggi Heat Unit yang dikumpulkan maka akan
semakin cepat fase pertumbuhannya. Jika untuk keluar malai jantan butuh 750 HU
maka di Cangar untuk berbunga butuh waktu = 107 hari
Di Surabaya =45 hari
Bagaimana menentukan satuan Heat Unit tiap fase pertumbuhan
dan perkembangan tanaman?
Caranya :
·
Tanggal
·
Suhu Rata-rata
·
Kondisi tanaman
·
Heat Unit(-t min)
Biji
Kecambah
Daun pertama
Keluar malai
Dst.
= suhu rata-rata udara yang ada di lingkungan
bila tanaman umbi = suhu rata-rata tanah.
Heat Unit di tiap daerah sama hanya lamanya yang berbeda.
Heat Unit bisa digunakan untuk mengatur waktu panen. Contohnya : setelah padi
mulai menguning, jumlah air dikurangi dengan tujuan :1. panen serempak 2.panen
lebih cepat, dikarenakan suhu di sekitar tanaman tingi, sehingga suhu rata-rata
tinggi, Heat Unit tinggi sehingga akan lebih cepat tercapai kebutuhan Heat
Unitnya. Untuk mempercepat panen bisa menaikkan suhu tetapi tetap dalam batas
suhu cardinal. Pertumbuhan bisa maksimal bila kita mengetahui suhu optimalnya.
No comments:
Post a Comment